Love Story

I AM NUBER FOUR 

Judul: I Am Number Four (Lorien Legacies #1)
Penulis: Pittacus Lore
Penerjemah: Nurul Aini
Penyunting: Esti A. Budihabsari
Penerbit: Mizan Fantasy
Tahun: 2011 
Hlm: 500
ISBN: 9789794336069


Review


Planet Lorien diserang dan penduduknya di musnahkan oleh Mogadorian (penduduk Planet Mogadore). Kecuali sembilan Garde dan sembilan Cepan yang berhasil melarikan diri ke bumi. Garde adalah sebutan penduduk Loric yang memiliki kekuatan spesial (pusaka) untuk melindungi planet Lorien, sedangkan Cepan adalah sebutan untuk Loric yang tidak memiliki kekuatan dan bertugas sebagai pembimbing Garde,  menjadi guru, birokrat, dan menjalankan planet Lorien. 

Sekarang tugas mereka adalah bersembunyi dari kejaran Mogadorian, menunggu pusaka sembilan Garde muncul, lalu menghadapi para Mogadorian sebelum mereka punah selamanya. Namun, rupanya tidak mudah. Para Garde nomor satu, dua, dan tiga sudah terbunuh. Sebentar lagi giliran nomor empat—John. Bersama Cepannya—Henri, John terus bergerak hingga akhirnya tinggal di kota Paradise, Ohio.
Di kota kecil itu John berusaha hidup senormal mungkin. Berteman dengan Sam Goode yang terosebsi dengan Alien. Berpacaran dengan Sarah Hart mantan cheerleader yang populer dan sangat cantik. Bermusuhan dengan Mark James bintang football sekolah yang tidak senang John mendekati mantan pacarnya. Memelihara anjing yang dinamainya Bernie Kosar. Dan sebisa mungkin berusaha tidak terlalu menonjol atau bersikap ceroboh.
Dengan alur cepat dan padat membuat saya betah membaca buku ini. Walau ceritanya tidak orisinal—well, alien tinggal di bumi dan punya kekuatan khusus? Sudah bukan barang baru lagi—tapi yang menarik adalah bagaimana kita bisa ikut merasakan petualangan John disini. Karakter-karakter I Am Number Four juga mudah untuk disukai. John cuma anak berusia 15 tahun yang memasuki masa puber dan ingin sekali hidup normal. Ia berusaha sebisa mungkin merayu Henri untuk tetap tinggal disana agar dapat terus bersama Sarah. Saya tidak begitu menyukai karakter Sarah, entah kenapa. Menurut saya Sarah terlalu fake dan membuat John tak bisa berkembang. Saya tidak suka John dan Sarah bersama, mereka tidak cocok. Tak ada chemistry kuat seperti Bella-Edward.

Sam Goode dan Henri disini malah jadi karakter favorit saya. Selain Sam lucu dengan kekikukannya, dia teman yang setia dan bertekat kuat (bisa kita lihat bagaimana kuatnya tekat Sam mencari jejak ayahnya). Sedangkan Henri disini model ayah yang sangat keren, menurut saya (terlepas betapa saya ngefans berat sama Timothy Olyphant, pemeran Henri dalam film). Melindungi John, melatih John, dan bijaksana dengan caranya sendiri. Henri juga romantis lho. Ia percaya bahwa hanya ada satu cinta untuk satu wanita disetiap hati para lelaki Loric. 

Banyak sekali pertanyaan yang muncul saat membaca buku ini. Seperti, dimana Nomor lainnya? Mengapa hanya sembilan Garde? Berapa banyak pusaka yang biasanya dimiliki para Garde? Dst.. bahkan saat ceritanya berakhir saya merasa sangat tidak puas. Soalnya masih ada lanjutannya. Hehe. 


Karakter yang membuat saya penasaran disini adalah Nomor Enam. Kemunculannya yang sebentar di akhir cerita sungguh mengesankan. Dan saya berharap banyak Nomor Enam ini bisa menggantikan posisi Sarah. I think they will make a good couple. Entahlah bagaimana perkembangan cerita ini. Terlalu banyak potensi untuk dibuat spekulasi. Tapi sayang harus saya beri nilai standar, cukup 3 bintang saja ya.

------------------------------------------------------------------------------------------------------------

THE POWER OF SIX



Judul: The Power of Six (Lorien Legacies #2)
Penulis: Pittacus Lore
Penerjemah: Nur Aini 
Penyunting: Esti A. Budihabsari
Penerbit: Mizan Fantasi
Tahun: 2011 
Hlm: 511
ISBN: 9789794336717

Review:

Nomor Tujuh, bernama Marina, sekarang ada di Spanyol. Satu dari enam yang bertahan. Tinggal di biara membuatnya tersembunyi dari Mogadorian. Tapi keberadaannya sudah diendus dan sekarang Mogadorian membuntutinya. Cepannya, Adelina, seakan menganggap bahwa pelarian mereka ke bumi tidak pernah terjadi dan mulai tenggelam dalam doa dan keyakinan akan Tuhan. 

Keadaan tersebut membuat Marina merasa sendirian. Ia juga sendirian ketika menemukan pusaka pertamanya, dan selalu sendirian saat melatih pusaka lainnya. Tapi ia tidak sendirian lagi ketika Ella, anak kecil berusia tujuh tahun yang baru saja kehilangan orangtuanya dalam kecelakaan, bergabung di biaranya. Mereka segera menjadi teman baik dan tak terpisahkan. Tapi Marina tahu, cepat atau lambat kebersamaan mereka akan membawa bencana jika Mogadorian memburunya.

Di waktu yang sama, namun dibelahan bumi lainnya, John Smith (Nomor Empat), Nomor Enam, dan Sam Goode sedang dalam pelarian. Tidak hanya diburu para Mogadorian, mereka pun diburu para FBI karena dugaan terorisme. Bersembunyi bersama Nomor Enam yang sangat cantik rupanya membuat kedua bocah remaja ini jadi tertarik pada gadis itu. Tak apa bagi Sam Goode, tapi lain ceritanya jika John juga tertarik pada Nomor Enam padahal Sarah, pacarnya, masih menunggunya di Paradise, Ohio.

Keenam anak yang tersisa memulai perang yang mustahil ini, masing-masing dengan pusakanya. Namun mereka tidak akan sanggup melawan Mogadorian sendiri. Mereka harus bersatu. Dalam usahanya untuk mencari anak-anak Loric yang lain, Nomor Empat (John), Nomor Enam, dan Nomor Tujuh (Marina) masih harus berjuang untuk menyelamatkan hidupnya dan memaksimalkan pusaka masing-masing.

Seperti I Am Number Four, buku ini masih beralur cepat namun memiliki adegan action lebih banyak. Sebagai remaja normal, John dan Sam rupanya tidak kebal terhadap pesona cewek cantik dan mengalami pergulatan serius secara emosi untuk bersikap adil. John tahu bahwa Sam naksir Nomor Enam dan sadar sepenuhnya kalau ia masih mencintai Sarah. Hal itu membuatnya bingung karena hatinya selalu gugup berada dekat Nomor Enam. Yay, akhirnya love relationship yang saya inginkan terkabul. John memang lebih cocok dengan Nomor Enam kok.

Banyak sekali perkembangan yang terjadi di buku The Power of Six. Selain perkembangan kehidupan cinta para tokoh, keahlian bertarung mereka pun turut berkembang. Selain itu makin banyak rahasia-rahasia yang menjadi tanda tanya saya di buku I Am Number Four mulai terkuak di buku ini. Dan banyaknya anak-anak lain yang muncul membuat saya surprise. Perkembangan plotnya cepat sekali. Sedikit spoiler, ada total tiga anak Loric baru yang muncul dalam buku ini. Siapa mereka? Baca aja sendiri ceritanya.

Terlepas dari petualangan John, Nomor Enam, dan Sam yang seru, rupanya kisah Marina lebih membosankan. Yah mungkin juga karena latar tempatnya ya. Secara John, dkk bisa dibilang sedang dalam pelarian mengelilingi Amerika, si Marina terkungkung di biara melulu dan terkesan tidak ada perkembangan yang signifikan. Apalagi, Cepannya, Adelina terlihat tak acuh dan tak mau tahu. Setelah melihat betapa Care-nya Cepan John, si Henri, baru kali ini ada tipe Cepan yang memiliki penyangkalan dan tidak kooperatif, poor Marina.

Kemudian, yang saya suka dalam buku ini adalah porsi Nomor Enam lebih banyak. Yay! I love Number Six. Meskipun diceritakan dari POV John, justru semakin menambah pesona dan kehebatan Nomor Enam. Tidak hanya cantik, rupanya Nomor Enam ini juga hebat sekali kekuatannya. Tipe cewek cool. Yah, walaupun dibagi-bagi antara porsi John dan Marina saya lumayan puaslah. Apalagi buku ketiga nanti (The Lost File, Six Legacy) cerita akan dituturkan dari POV Nomor Enam. Cannot wait!! 4 Stars out of 5.

------------------------------------------------------------------------------------------------------------

THE RISE OF THE NINE

Written by: Pittacus Lore.
Published by: Penguin/Razorbill.
Format: Hardback.
Released: 30th August (28th in the US).
Rating: 5/5.

Review

Official synopsis: "Until I met John Smith, Number Four, I'd been on the run alone, hiding and fighting to stay alive. Together we are much more powerful. But it could only last so long before we had to separate to find the others ...I went to Spain to find Seven, and I found even more, including a tenth member of the Garde who escaped from Lorien alive. Ella is younger than the rest of us, but just as brave. Now we're looking for the others - including John. But so are they. They caught Number One in Malaysia. Number Two in England. And Number Three in Kenya. They caught me in New York - but I escaped. I am Number Six. They want to finish what they started. But they'll have to fight us first.
Becoming something on an annual event, the Lorien Legacies books come a long and surprise me every time. Just when you think they can't get any better, they do. And The Rise of Nine has completely and utterly blown me away. It's taken I Am Number Four, and The Power of Six and said, "hey, we can do better than that" and boom. Here it is. Gone is the sometimes clunky and awkward dialogue (there's still a bit but then there are in most books, right?) and the story seems to be coming together beautifully.

The book kicks off a day after the concluding events in the previous book, The Power of Six. The Garde are coming together, slowly. They are grouping. Six is with Seven (Marina) and Ten (Ella), along with Ten's Cepan, Crayton. Together they are on a mission to find Number 8 in India. And Four, he's with Nine, still in America recuperating after the events in the last book. Still scattered to the four corners of the globe and getting closer to each other, they've never been in far greater danger. The Mogodorian leader, Setrakus Ra is on Earth, and he means business.

But now, not only are they facing the threat of the Mogodorian's, but they have a new enemy. One a little closer to home, and one that they would never of dreamed of... And it just so happens, they are working with the Mogs as a team... Danger really is on all sides!

I really do think I'll struggle to get out just how much I love this book. I know I gushed in my reviews for I Am Number Four and The Power of Six when they came out, but The Rise of Nine is in a league of it's own. It's epic. It has this feeling while reading it that I just can't explain. It's an exciting book. There have been moments with the two books past that you could skip and it wouldn't really damage the story at all, but with this one, every single page has it's purpose and you can really feel it. The plot in this book seems so much more thought out and thrilling. I really did not want to stop reading at all. It flows so well - the writing is so much smoother.

The characters themselves are also starting to become more fleshed out. They seem to be coming into their own. Discovering new Legacies, and just generally growing up.

The book is told from three points of view. Four, of course, Six, and Seven. I was hoping we'd get a bit from Nine but maybe it's a bit too early in the series. Maybe book four? Again, something which does annoy me is this whole Pittacus Lore being a Loric Elder and actually being the one writting it, but when it's written in first person I think this idea really detracts from the story. I do think the books benefit from being in first person, the action sequences in this book certainly have you on the edge of your seat and feeling like you're right there, being shot at by Mog cannons and the like. Minor details, I know, but still! I did say in my review for The Power of Six that perhaps they're all one person and will merge at the end... Who knows? It's just a theory.

And the conclusion. WOW! Just... Wow! I so want to know what happens next, but I am slightly annoyed with the last page. It just ends. I want more. Now! Argh! The wait for the fourth book is going to be such a pain! Such a freaking pain! But I'll sit here quietely, patiently, and one day we will know what happens to the Loric children and their poor ruined planet.

Overall, an utterly addictive read that I cannot recommend enough - seriously, just check the series out! You will not regret it. My thanks go to Sarah over at Puffin for actually bringing these books to the UK! You are amazing! And thanks of course to Puffin for the gorgeous review copy. You guys know how to make a book look so stunning!


Tidak ada komentar:

Posting Komentar